Rabu, 27 Maret 2013

kisah islam, berhijrah ke Habasyah

     Kalau kemaren Gaya remaja telah sukses, mempostingkan kisah islam mengajarkan rukun shalat kepada anak. kali ini berhijrah ke Habasyah, Bukti cinta kita kepada Allah adalah juga dengan mengetahui kisah-kisah tentang perjalanan nabi besar kita Muhammad saw. buat yang belum pernah mengetahui, silah kan aja baca kisah selengkapnya, yang pasti nya hanya ada di Gaya Remaja.

kisah islam, berhijrah kehabasyah


Kisah islam Berhijrah ke habasyah



       Telah diketahui. Pada pertengahan dan akhir tahun keempat kenabian, siksaan dan teror orang-orang kafir qurasisy terhadap kaum muslimin belum begitu berat, namun hari demi hari dan bulan demi bulan, siksaan dan teror mereka semakin berat dan dahsyat hingga masuk pertengahan tahun kelima kenabian, budak-budak dan orang-orang lemah yang tidak memiliki pembela atau pelindung, menjadi sasaran pelampiasan, kemarahan kaum kafir quraisy. Hingga kaum muslimin berpikir untuk mencari solusi dan cara agar selamat dari siksaan mereka tersebut. Pada waktu yang kritis ini. Allah menurunkan surat Al-kahfi dalam menjawab pertanyaan orang musyrikin kepada nabi
   
    Surat Al-kahfi itu memuat tiga kisah. 
       Pertama: kisah Ash-hab Al-kahfi yang membimbing kaum muslimin untuk hijrah dari pusat kekufuran dan permusuhan, ketika mengkuatirkan fitnah atas agamanya. Dengan bertawakal kepad Allah. Allah berfirman: “Dan apabila kamu meninggalkan mereka, dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung kepada gua itu, niscaya tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu, dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu, dalam urusan kamu” (Al-kahfi:16) 
       Kedua: kisah nabi khidir denga musa yang menunjukkan keadaan tidak mesti selalu berlaku dan berhasil sesuai dengan lahirnya. Kadang urusannya adalah kebalikannya. Hal ini memberikan isyarat bahwa peperangan yang sedang terjadi melawan kaum muslimin lemah tersebut. 
      Ketiga: kisah Dzulkarnain yang menunjukkan bahwa bumi ini akan Allah serahkan kekuasaannya kepada hamba yang dia kehendaki. Keberuntungan hanyalah pada jalan iman. Bukan kekufuran. Juga Allah senantiasa membangkitkan diantara hamba-hamba-Nya orang yang menyelamatkan orang-orang lemah dari penindasan dan penjajahan. Demikian juga orang yang berhak mewarisi bumi ini adalah hamba-hamba Allah yang shalih. 
      Kemudian turun juga surat Az-Zumar yang mengisyaratkan adanya hijrah dan keluasan bumi Allah dalam firman-Nya 
    “Katakanlah. “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertakwa kepada Tuhanmu. Orang-orang yan g berbuat baik didunia ini. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (Az-Zumar: 10). 
      Rasulullah Saw sebelumnya telah mengetahui bahwa pengusa negeri habasyah yang bernama Najasy, adalah seorang raja yang adil dan tidak ada seorang pun yang dizalimi didekatnya. Sehingga memerintahkan kaum muslimin untuk berhijrah kehabasyah menyelamatkan agama mereka dari negeri kekufuran ke negeri yang aman. 

Hijrah pertama 

      Tentang hal ini Ibnu ishaq menceritakan dengan sanad yang hasan dari pelaku sejarahnya yaitu Ummu salamah. Beliau menceritakan. 
      “Makkah ketika itu terasa sempit bagi kami, para sahabat Rasulullah disiksa dan mendapat cobaan. Mereka melihat siksa dan derita yang menimpa para sahabat karena DIN(agama) mereka. Pada kondisi seperti itu Rasulullah saw tidak dapat mencegah penyiksaan ini. Adapun Rasulullah saw pada saat itu berada dalam perlindungan kaum dan pamannya, sehingga beliau Rasulullah saw tidak tertimpa penderitaan, sebagaimana yang telah menimpa kaumnya. 
       Melihat keadaan kaumnya yang tertindas ini, maka Rasulullah saw lalu bersabda kepada mereka. 
     “Sesungguhnya dinegeri habasyah terdapat seorang raja. Orang disekitarnya tidak ada yang berbuat zalim. Pergilah kalian kenegeri habasyah sampai Allah swt memberikan jalan keluar dan solusi bagi kesulitan yang kalian alami.” 
      Mendengar sabda Rasulullah saw ini. Maka kamipun pergi secara bergerombol dan berkumpul disana, saat itu kami merasa berada dinegeri terbaik dan tetangga terbaik. Kami merasa aman dengan Din(Agama) kami, dan tidak pernah merasakan kezaliman." Eksodus ini kemudian dikenal dengan hijrah pertama kenegeri habasyah. Yakni terjadi pada bulan rajab. Tahun ke-5 Rasulullah menerima wahyu. 
     Kaum muslimin meninggalkan makkah secara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui kaum kafir quraisy. Mereka meninggalakan makkah untuk menjaga DIN(agama). Mereka meninggalkan habasyah dengan menyewa perahu dagang. 
      Ibnul Qayyim mengatakan. “Ketika ujian menjadi berat sekali. Maka Allah mengizinkan mereka berhijrah pertama ke negeri habasyah dan orang pertama yang berhijrah adalah Utsam bin Affan dengan istrinya Ruqayyah binti Rasulullah saw. Jumlah orang yang berhijrah pertama ini adalah dua belas peria dan 4 wanita. Yaitu: Utsam dan istrinya Ruqayyah, Abu hudzaifah dan istrinya Ummu salamah, hindun bintu Abu Umayyah, Al-Zubeir bin Al-‘Awwam, Mushab bin Umair, Abdurahhaman bin Auf, Utsman bin mazh’un, amir bin rabi’ah dan istrinya laila bintu Abi khatsmah, Abu sabrah bin Abu ruhmin. Haatib bin amru. Suheil bin Wahb dan Abdullah bin Mas’ud. Mereka berangkat secara sembunyi-sembunyi. Lalu Allah takdirkan mereka sampai dipantai mendapatkan dua kapal dagang bersandar. Lalu mereka berangkat dengan kedua kapal tersebut sampai kenegeri habasyah. Keberangkatan mereka in i pada bulan rajab tahun kelima kenabian. Kaum Quraisy pun mengejar mereka hingga sampai kepantai dan tidak mendapati seorang pun dari mereka.”

   Oke sahabat Gaya Remaja semuanya. Mudah-mudahan dengan kisah ini semakin menambah wawasan kita. dan semakin membuat kita bertaqwa kepada Allah. Menuju ketempat yang pasti akan kita datangi. Amien...

Sabtu, 23 Maret 2013

kisah islam mengajarkan rukun shalat kepada anak

   Oke sahabat semua kalau kemaren Kisah islami akibat mau menang sendiri telah Gaya remaja postingkan. kali ini kita akan mostingkan tentang mengajarkan anak tentang rukun shalat... Kita pastinya emang sangat ingin melihat anak-anak kita tumbuh besar menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada orang tua dan yang pasti taat kepada yang kholiq. Yaitu Allah swt. tentu ini ada kiat-kiatnya dan salah satunya adalah dengan mengajari anak-anak kita dengan mengajarkan shalat dan diantaranya adalah dengan mengajarkan rukun-rukun shalat. untuk lebih jelasnya, baca kisah selengkapnya yuk....

kisah islam mengajarkan rukun shalat kepada anak


Kisah islam Mengajarkan rukun shalat kepada anak
RUKUN_RUKUN SHALAT

        Wahai anakku. Disamping-samping syarat-syarat dalam shalat yang harus dipenuhi. Ada juga rukun-rukun dalam shalat. Apa itu rukun.? Rukun yaitu hal-hal yang harus dilakukan oleh orang yang mengerjakan shalat. Shalat tidak akan sempurna keculai bila terpenuhi rukun-rukun ini.
       Adapun rukun-rukun shalat itu sebagai berikut:
1. Berdiri bila mampu. Artinya shalat harus dilakukan dengan berdiri, tapi jika kita tidak dapat berdiri dikarenakan sedang sakit misalnya. Bisa dilakukan dengan duduk, bila duduk pun tidak bisa. Maka dapat dilakukan dengan tidur telentang. Kalau inipun tidak bisa. Maka dapat dilakukan dengan isyarat saja.

2. Mengucapkan takbiratul ihram yaitu Allahhuakbar.

3. Membaca Al-fatihah

4. Ruku’

5. Bangkit dari ruku’

6. Sujud diatas tujuh anggota badan yaitu dahi dan hidung. Kedua tangan kedua lutut dan kedua ujung jari.

7. Tuma’ninah. Artinya engkau shalat dalam keadaan tenang dan tidak terburu-buru dalam melakukan rukun-rukun ini. Dan Nabi Muhammad saw menyebutkan tuma’ninah ini dalam ruku’, sujud, dan duduk antara dua sujud serta dalam i’tidal.

8. Tasyahud akhir

9. Duduk tasyahud akhir

10. Mengucapkan salam. Maka seseorang tidak boleh berhenti dari shalat tanpa salam. Karena Nabi Muhammad Saw bersabda: “Dan penutup shalat itu adalah dengan mengucapkan salam”

11. Tertib dalam melakukan gerakan-gerakan ini. Artinya kita tidak boleh membaca Al-fatihah sebelum takbiratul ihram, dan tak boleh sujud sebelum ruku’ dan seterusnya.

Oke semuanya mudah-mudahan dengan penjelasan diatas menjadikan anak kita dan kita semua adalah orang yang selalu menjadi orang yang selalu taat kepada Allah yme. cinta kepada Allah swt.dan selalu menjauhi segala larangannya. Amien...

Minggu, 03 Maret 2013

Kisah islami akibat mau menang sendiri

      Oke para sahabat  Gaya Remaja. ketemu lagi nih . setelah sebelumnya kisah islami pendeta yahudi yang menemukan kebenaran telah sukses dipostingkan, kali ini kisah islami akibat mau menang sendiri akan segera dipostingkan untuk menemani hari-hari anda. dan semoga aja dari kisah ini kita semua bisa mengambil hikmahnya dan menjadikan kita orang yang sholeh dan tidak selalu ingin menang sendiri. selamat menikmati

kisah islam akibat mau menang sendiri


Kisah islam Akibat mau menang sendiri 



       Disebuah desa belahan timur bumi arab hiduplah seorang nelayani kecil yang miskin. Yang selalu menghabiskan hari-harinya dengan mencari ikan dilaut. Tapi dirinya selalu bermunajat dan menyembah tuhannya. Yaitu Allah swt, walau kehidupannya pas-pasan dan malah sering kekurangan, dirinya selalu bersyukur kepada yang khaliq karena masih diberi kesempatan untuk menambah bekalnya, untuk bertemu tuhannya,
       Tak pernah sekalipun ia mengeluh dalam menghadapi kerasnya hidup, dan susah hidupnya. Karena  cinta nya kepada tuhan dan ia yakin disebalik ini semua tuhan pasti telah menyiapkan sesuatu yang lebih berharga. Sesuatu yang lebih indah dari pada yang pernah dibayangkan manusia. Yaitu tinggal di syurga-Nya Allah. Apalah artinya mempunyai harta yang banyak kalau tidak dipergunakan dijalan Allah.
       Pada suatu hari, nelayan kecil itu pergi memancing kelaut. Setelah menunggu sekian lama tak ada satu ekor ikanpun yang memakan umpannya. Tapi nelayan kecil itu mencoba untuk terus bersabar. Dan setelah sekian lama mengunggu, kemudian muncullah seekor ikan yang menggelepar-gelepar terkait mata pancingnya. Dan hati nelayan kecil itu sangat gembira melihat ikan yang telah didapatnya. Dia berharap semoga ikan ini memang rejekinya.
       Tiba-tiba datanglah seseorang yang tak dikenal dan terus merampas ikan tangkapannya. Melihat itu, nelayan kecil itu tak bisa berbuat apa-apa. Dan ia hanya bisa berdoa. “Ya Allah, mengapa Engkau ciptakan aku sebagai orang yang lemah. Sedangkan Engkau ciptakan orang lain lebih kuat, sehingga ia berkuasa untuk merampas dan memeras orang yang lemah sepertiku. Oleh karena itu, ciptakanlah mahluk lain yang lebih kuat dari dia dan katakanlah padanya supaya menjadi iktibar bagi umat yang lainnya. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
       Namun perampas itupun sama sekali tak memperdulikan lagi akan keluhan dan doa si nelayan kecil itu. Langsung saja ia bawa ikan hasil rampasannya itu untuk dibawa pulang dan dipanggangnya. Tetapi apa yang terjadi. Saat ia memakan ikan bakar rampasannya tersebut. Tiba-tiba tangannya tertusuk duri ikan tersebut. Dan atas izin Allah swt, maka tangan yang tertusuk duri ikan bakar itu, hari demi hari lukanya semakin parah, dan bahkan menjadi borok seperti kanker ganas yang akan selalu merambat ketangan lainnya hingga tangannya harus diamputasi. Dipotong.
       Segala jalan ditempuhnya, tetapi hasilnya sia-sia belaka, dan bahkan lukanya semakin bertambah parah serta baksil-baksil yang mengakibatkan infeksi tangannya itu, semakin mengganas, sehingga tangannya nyaris habis. Dalam keputus asaannya, ia pun tertidur.
       Didalam tidurnya ia bermimpi. Bermimpi seakan-akan mendengar suara nelayan kecil yang saat itu ikannya ia rampasl. Lalu nelayan kecil itu berkata. “ kembalikan hak itu kepada pemiliknya, karena itu bukanlah hakmu.”
       Dan seketika itu juga ia terbangun, hatinya merasa sangat gelisah dan heran serta dihantui oleh perasaan yang sangat bersalah. Kemudian hati nuraninya pun tersentuh akibat mimpi yang dialaminya dan ia pun berkata. “Ya ini memanglah bukan hakku. Dan aku harus mengembalikan kepada pemiliknya.”
      Pada keesokan harinya dengan perasaan yang mantap dan sikap yang tegap, iapun melangkahkan kakinya untuk mencari nelayan kecil itu. Setelah sekian lama mencari akhirnya ia pun menemukan nelayan kecil yang telah dicari-carinya. Setelah mereka bertemu. Maka langsung saja ia meminta maaf kepada nelayan kecil itu dan menyerah kan uang sebanyak sepuluh ribu dirham sebagai ganti atas ikan yang telah di rampasnya. Setelah nelayan kecil itu memaafkannya. Maka iapun merasa sangat bahagia dan merasa terbebas dari perasaan bersalah. Yang selama ini terus menghantuinya.
      Kemudian dengan izin Allah Swt maka tangannya yang selama ini sakit parah kemudian langsung sembuh secara perlahan-lahan dan baksil-baksil serta ulat-ulat yang selama ini terus menggerogoti tangannya mati serta hilang dengan sendirinya. Lalu lukanya yang akan menghabiskan seluruh tangannya, kini telah sembuh total dan kembali sembuh seperti sedia kala.
      Nah dari kisah itu kita bisa mengambil hikmahnya. Janganlah sekali-kali kita mengambil hak orang lain. Tanpa seizin orang itu. Karena perbuatan itu bisa berakibat buruk terhadap kita sendiri.
Sekian.....