Oke para sahabat Gaya Remaja. ketemu lagi nih . setelah sebelumnya kisah islami pendeta yahudi yang menemukan kebenaran telah sukses dipostingkan, kali ini kisah islami akibat mau menang sendiri akan segera dipostingkan untuk menemani hari-hari anda. dan semoga aja dari kisah ini kita semua bisa mengambil hikmahnya dan menjadikan kita orang yang sholeh dan tidak selalu ingin menang sendiri. selamat menikmati
Disebuah desa belahan timur bumi arab hiduplah seorang nelayani kecil yang miskin. Yang selalu menghabiskan hari-harinya dengan mencari ikan dilaut. Tapi dirinya selalu bermunajat dan menyembah tuhannya. Yaitu Allah swt, walau kehidupannya pas-pasan dan malah sering kekurangan, dirinya selalu bersyukur kepada yang khaliq karena masih diberi kesempatan untuk menambah bekalnya, untuk bertemu tuhannya,
Tak pernah sekalipun ia mengeluh dalam menghadapi kerasnya hidup, dan susah hidupnya. Karena cinta nya kepada tuhan dan ia yakin disebalik ini semua tuhan pasti telah menyiapkan sesuatu yang lebih berharga. Sesuatu yang lebih indah dari pada yang pernah dibayangkan manusia. Yaitu tinggal di syurga-Nya Allah. Apalah artinya mempunyai harta yang banyak kalau tidak dipergunakan dijalan Allah.
Pada suatu hari, nelayan kecil itu pergi memancing kelaut. Setelah menunggu sekian lama tak ada satu ekor ikanpun yang memakan umpannya. Tapi nelayan kecil itu mencoba untuk terus bersabar. Dan setelah sekian lama mengunggu, kemudian muncullah seekor ikan yang menggelepar-gelepar terkait mata pancingnya. Dan hati nelayan kecil itu sangat gembira melihat ikan yang telah didapatnya. Dia berharap semoga ikan ini memang rejekinya.
Tiba-tiba datanglah seseorang yang tak dikenal dan terus merampas ikan tangkapannya. Melihat itu, nelayan kecil itu tak bisa berbuat apa-apa. Dan ia hanya bisa berdoa. “Ya Allah, mengapa Engkau ciptakan aku sebagai orang yang lemah. Sedangkan Engkau ciptakan orang lain lebih kuat, sehingga ia berkuasa untuk merampas dan memeras orang yang lemah sepertiku. Oleh karena itu, ciptakanlah mahluk lain yang lebih kuat dari dia dan katakanlah padanya supaya menjadi iktibar bagi umat yang lainnya. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Namun perampas itupun sama sekali tak memperdulikan lagi akan keluhan dan doa si nelayan kecil itu. Langsung saja ia bawa ikan hasil rampasannya itu untuk dibawa pulang dan dipanggangnya. Tetapi apa yang terjadi. Saat ia memakan ikan bakar rampasannya tersebut. Tiba-tiba tangannya tertusuk duri ikan tersebut. Dan atas izin Allah swt, maka tangan yang tertusuk duri ikan bakar itu, hari demi hari lukanya semakin parah, dan bahkan menjadi borok seperti kanker ganas yang akan selalu merambat ketangan lainnya hingga tangannya harus diamputasi. Dipotong.
Segala jalan ditempuhnya, tetapi hasilnya sia-sia belaka, dan bahkan lukanya semakin bertambah parah serta baksil-baksil yang mengakibatkan infeksi tangannya itu, semakin mengganas, sehingga tangannya nyaris habis. Dalam keputus asaannya, ia pun tertidur.
Didalam tidurnya ia bermimpi. Bermimpi seakan-akan mendengar suara nelayan kecil yang saat itu ikannya ia rampasl. Lalu nelayan kecil itu berkata. “ kembalikan hak itu kepada pemiliknya, karena itu bukanlah hakmu.”
Dan seketika itu juga ia terbangun, hatinya merasa sangat gelisah dan heran serta dihantui oleh perasaan yang sangat bersalah. Kemudian hati nuraninya pun tersentuh akibat mimpi yang dialaminya dan ia pun berkata. “Ya ini memanglah bukan hakku. Dan aku harus mengembalikan kepada pemiliknya.”
Pada keesokan harinya dengan perasaan yang mantap dan sikap yang tegap, iapun melangkahkan kakinya untuk mencari nelayan kecil itu. Setelah sekian lama mencari akhirnya ia pun menemukan nelayan kecil yang telah dicari-carinya. Setelah mereka bertemu. Maka langsung saja ia meminta maaf kepada nelayan kecil itu dan menyerah kan uang sebanyak sepuluh ribu dirham sebagai ganti atas ikan yang telah di rampasnya. Setelah nelayan kecil itu memaafkannya. Maka iapun merasa sangat bahagia dan merasa terbebas dari perasaan bersalah. Yang selama ini terus menghantuinya.
Kemudian dengan izin Allah Swt maka tangannya yang selama ini sakit parah kemudian langsung sembuh secara perlahan-lahan dan baksil-baksil serta ulat-ulat yang selama ini terus menggerogoti tangannya mati serta hilang dengan sendirinya. Lalu lukanya yang akan menghabiskan seluruh tangannya, kini telah sembuh total dan kembali sembuh seperti sedia kala.
Nah dari kisah itu kita bisa mengambil hikmahnya. Janganlah sekali-kali kita mengambil hak orang lain. Tanpa seizin orang itu. Karena perbuatan itu bisa berakibat buruk terhadap kita sendiri.
Sekian.....
Kisah islam
Akibat mau menang sendiri
Disebuah desa belahan timur bumi arab hiduplah seorang nelayani kecil yang miskin. Yang selalu menghabiskan hari-harinya dengan mencari ikan dilaut. Tapi dirinya selalu bermunajat dan menyembah tuhannya. Yaitu Allah swt, walau kehidupannya pas-pasan dan malah sering kekurangan, dirinya selalu bersyukur kepada yang khaliq karena masih diberi kesempatan untuk menambah bekalnya, untuk bertemu tuhannya,
Tak pernah sekalipun ia mengeluh dalam menghadapi kerasnya hidup, dan susah hidupnya. Karena cinta nya kepada tuhan dan ia yakin disebalik ini semua tuhan pasti telah menyiapkan sesuatu yang lebih berharga. Sesuatu yang lebih indah dari pada yang pernah dibayangkan manusia. Yaitu tinggal di syurga-Nya Allah. Apalah artinya mempunyai harta yang banyak kalau tidak dipergunakan dijalan Allah.
Pada suatu hari, nelayan kecil itu pergi memancing kelaut. Setelah menunggu sekian lama tak ada satu ekor ikanpun yang memakan umpannya. Tapi nelayan kecil itu mencoba untuk terus bersabar. Dan setelah sekian lama mengunggu, kemudian muncullah seekor ikan yang menggelepar-gelepar terkait mata pancingnya. Dan hati nelayan kecil itu sangat gembira melihat ikan yang telah didapatnya. Dia berharap semoga ikan ini memang rejekinya.
Tiba-tiba datanglah seseorang yang tak dikenal dan terus merampas ikan tangkapannya. Melihat itu, nelayan kecil itu tak bisa berbuat apa-apa. Dan ia hanya bisa berdoa. “Ya Allah, mengapa Engkau ciptakan aku sebagai orang yang lemah. Sedangkan Engkau ciptakan orang lain lebih kuat, sehingga ia berkuasa untuk merampas dan memeras orang yang lemah sepertiku. Oleh karena itu, ciptakanlah mahluk lain yang lebih kuat dari dia dan katakanlah padanya supaya menjadi iktibar bagi umat yang lainnya. Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Namun perampas itupun sama sekali tak memperdulikan lagi akan keluhan dan doa si nelayan kecil itu. Langsung saja ia bawa ikan hasil rampasannya itu untuk dibawa pulang dan dipanggangnya. Tetapi apa yang terjadi. Saat ia memakan ikan bakar rampasannya tersebut. Tiba-tiba tangannya tertusuk duri ikan tersebut. Dan atas izin Allah swt, maka tangan yang tertusuk duri ikan bakar itu, hari demi hari lukanya semakin parah, dan bahkan menjadi borok seperti kanker ganas yang akan selalu merambat ketangan lainnya hingga tangannya harus diamputasi. Dipotong.
Segala jalan ditempuhnya, tetapi hasilnya sia-sia belaka, dan bahkan lukanya semakin bertambah parah serta baksil-baksil yang mengakibatkan infeksi tangannya itu, semakin mengganas, sehingga tangannya nyaris habis. Dalam keputus asaannya, ia pun tertidur.
Didalam tidurnya ia bermimpi. Bermimpi seakan-akan mendengar suara nelayan kecil yang saat itu ikannya ia rampasl. Lalu nelayan kecil itu berkata. “ kembalikan hak itu kepada pemiliknya, karena itu bukanlah hakmu.”
Dan seketika itu juga ia terbangun, hatinya merasa sangat gelisah dan heran serta dihantui oleh perasaan yang sangat bersalah. Kemudian hati nuraninya pun tersentuh akibat mimpi yang dialaminya dan ia pun berkata. “Ya ini memanglah bukan hakku. Dan aku harus mengembalikan kepada pemiliknya.”
Pada keesokan harinya dengan perasaan yang mantap dan sikap yang tegap, iapun melangkahkan kakinya untuk mencari nelayan kecil itu. Setelah sekian lama mencari akhirnya ia pun menemukan nelayan kecil yang telah dicari-carinya. Setelah mereka bertemu. Maka langsung saja ia meminta maaf kepada nelayan kecil itu dan menyerah kan uang sebanyak sepuluh ribu dirham sebagai ganti atas ikan yang telah di rampasnya. Setelah nelayan kecil itu memaafkannya. Maka iapun merasa sangat bahagia dan merasa terbebas dari perasaan bersalah. Yang selama ini terus menghantuinya.
Kemudian dengan izin Allah Swt maka tangannya yang selama ini sakit parah kemudian langsung sembuh secara perlahan-lahan dan baksil-baksil serta ulat-ulat yang selama ini terus menggerogoti tangannya mati serta hilang dengan sendirinya. Lalu lukanya yang akan menghabiskan seluruh tangannya, kini telah sembuh total dan kembali sembuh seperti sedia kala.
Nah dari kisah itu kita bisa mengambil hikmahnya. Janganlah sekali-kali kita mengambil hak orang lain. Tanpa seizin orang itu. Karena perbuatan itu bisa berakibat buruk terhadap kita sendiri.
Sekian.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar